Sunday, September 7

Just Be Confident

Kenapa demikian?
Belakangan ini aku sudah terlalu muak dengan aktivitas mahasiswa yang baru lulus, melamar pekerjaan. Beberapa perusahaan telah memanggil dan mengujiku dengan psikotest dan wawancara. Bayangkan berapa pekerjaan yang kau lamar, begitulah jumlah test yang kau hadapi. I've had enough.
Sebuah perusahaan memanggilku 4 kali tahap demi tahap, dalam melamar pekerjaan. Di tahap terakhir  yang ku hadapi akhirnya aku mencapai titik muak tersebut. I lose control, I can't say what I could say, I lost my confident. Aku memberi kesan tidak memiliki karakter yang kuat. Kekuatan-ku hilang, my confident.
I used to be a very confident person since I was born, being confident is such a gift. Karena aku memang sudah cukup muak dan disatu sisi aku nervous.

Penyesalan datang belakangan. I feel sorry to myself for being nervous and unconfident. Padahal kalau aku bisa berjalan dengan percaya diri mungkin saat itu aku bisa menjadi diriku yang sebenarnya.  Wawancara yang ku lalui terlalu ngawur. I messed up.

Disana aku sadar, mulai dari tahap awal hingga akhir aku tidak bisa membanggakan apapun, aku terpaksa membanggakan sesuatu yang tidak terlalu keren, agar orang melihatku punya sesuatu yang kubilang 'pride'. I don't even have something to be proud of, but confident is the key. Semua aku lalui dengan kepercayaan diri. Then the confident makes you feel proud of yourself. Membuatku terlihat memiliki 'pride' yang sebenarnya tidak terlalu bergengsi.

That's why I told you, "If you have no pride, just be confident" never ever be ashame for what you have and who you are. Karena sebenarnya orang yang percaya diri pasti memiliki "pride".

Followers